Selasa, 27 Desember 2011

10 Makanan tersehat

1. Lemon Mengapa sehat? Di dalam buah ini terdapat lebih dari 100 persen vitamin C yang kita butuhkan setiap hari. Vitamin C berfungsi meningkatkan kadar kolesterol “baik” HDL dan memperkuat tulang. Plus, flavonoid yang terkandung dalam lemon bisa menekan pertumbuhan sel kanker dan berperan sebagai senjata antiperadangan. Tips: Tambahkan potongan lemon dalam teh hijau. Sebuah studi dari Purdue Univrsity menemukan, citrus mampu menaikkan kemampuan tubuh menyerap antioksidan dalam teh hingga 80 persen.
2. Brokoli Mengapa sehat? Satu tangkai brokoli ukuran sedang mengandung lebih dari 100 persen vitamin K yang dibutuhkan setiap hari, dan hampir 200 persen dosis vitamin C yang dianjurkan. Kedua nutrisi ini sangat penting dalam pembentukan tulang kita. Porsi brokoli yang sama juga mampu menjadi tameng kanker yang ampuh.
Tips:  Gunakan microwave untuk mempertahankan 90 persen kandungan vitamin C dalam brokoli. Teknik mengukus atau merebus hanya dapat bisa mempertahankan nutrisi sebanyak 66 persen.
3. Cokelat hitam Mengapa sehat? Mengonsumsi 7 gram cokelat hitam setiap hari bisa menurunkan tekanan darah. Bubuk kakao sangat kaya akan flavonoid, yaitu antioksidan yang baik dalam menekan kolesterol “jahat” LDL dan meningkatkan kolesterol “baik” HDL.
Hal ini dibuktikan dalam studi yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry yang melaporkan bubuk kakao yang dijual kini memiliki flavonoid delapan kali lebih banyak dibandingkan kokoa konvensional. Tips: Cokelat hitam batangan mengandung 53,5 mg flavonoid, sedangkan cokelat susu batangan hanya memiliki flavonoid kurang dari 14 mg.
4. Kentang Mengapa sehat? Kentang merah memiliki 66 mikrogram folat pembentuk sel, yang sama jumlahnya dengan yang ditemukan dalam 30 gram bayam dan 91 gram brokoli. Dalam satu buah ubi manis mengandung vitamin A lebih banyak delapan kali lipat dari kebutuhan harian kita. Vitamin ini bermafaat melawan kanker dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Tips: Biarkan kentang dingin terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Penelitian menemukan kebiasaan ini akan membantu kita membakar lemak lebih banyak 25 persen usai makan.
5. Salmon Mengapa sehat? Sumber daya alam dari laut ini sangat kaya akan kandungan asam lemak Omega-3 yang berkhasiat menurunkan risiko depresi, penyakit jantung, dan kanker. Menyantap 85 gram salmon sudah dapat memberikan 50 persen niacin yang dibutuhkan per hari. Niacin berfungsi melindungi kita dari serangan alzheimer dan pikun. Tips: Untuk hasil yang maksimal, pilih salmon liar ketimbang yang dibudidayakan.
6. Kenari Mengapa sehat? Kenari mengandung asam lemak Omega-3, penurun kolesterol, paling banyak dari kelompok kacang yang lain. Plus, Omega-3 juga didaulat sebagai peningkat mooddan pelawan kanker. Tips: Asup sedikit kacang kenari sebagai makanan penutup. Kandungan antioksidan melatonin dalam kenari akan membantu mengatur jam tidur kita.
7. Avokad Mengapa sehat? Lemak dalam avokad terbukti sehat dan dapat menurunkan koleterol hingga 22 persen. Satu buah avokad memiliki lebih dari 50 persen serat dan 40 persen folat yang kita perlukan setiap hari, yang nantinya akan menekan risiko penyakit jantung. Tips: Menambahkan avokad dalam piring salad akan meningkatkan penyerapan nutrisi kunci, seperti beta-karoten, hingga 3-5 kali dibandingkan salad tanpa avokad.
8. Bawang putih Mengapa sehat? Rempah satu ini punya kekuatan pelawan penyakit yang ampuh, bawang putih mampu menekan perkembangan bakteri, termasuk Ecoli. Kandungan allicin dalam bumbu masak ini bekerja sebagai zat antiperadangan dan membantu menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah.
Tips: Hancurkan bawang putih segar untuk mendapatkan allicin terbaik. Jangan terlalu lama, paparan suhu panas lebih dari 10 menit akan membuat nutrisi baik dalam bawang putih menghilang.
9. Bayam Mengapa sehat? Lutein dan zeaxanthin dalam bayam merupakan dua antioksidan peningkat sistem imun ini sangat baik bagi kesehatan mata. Studi yang dilakukan di Center for Eye Research di Australia menemukan, diet kaya kedua nutrisi di atas akan menurunkan risiko katarak. Dibanding semua buah dan sayuran pelawan kanker, bayam adalah salah satu “senjata” paling efektif.
Tips:  Karena tidak berasa, tambahakan bayam dalam smoothie. Cara: campurkan 30 gram bayam, 110 gram wortel parut, 1 buah pisang, 1 cangkir jus apel dan es batu dalam blender hingga tercampur rata.
10. Polong-polongan Mengapa sehat? Mengonsumsi satu porsi polong-polongan (kacang polong, lentil) empat kali seminggu bisa menurunkan risiko penyakit jantung hinga 22 persen. Kebiasaan yang sama juga bisa menurunkan risiko kanker payudara.
Tips: Semakin gelap warnanya, semakin banyak pula kandungan antioksidan dalam polong-polongan tersebut. Sebuah studi menemukan, kacang berwarna hitam mengandung antioksidan 40 kali lebih banyak dibanding kacang berwarna putih.

Pengaruh Promosi Kesehatan Terhadap Perilaku Merokok Pekerja Sektor Informal


Pengaruh Promosi Kesehatan Terhadap Perilaku Merokok Pekerja Sektor Informal

Penulis: Bambang Setiaji

Merokok merupakan masalah yang serius karena pengaruhnya pada berbagai aspek, yaitu aspek kesehatan, aspek ekonomi, aspek sosial. Ditinjau dari sisi kesehatan, kebiasan merokok telah terbukti berhubungan dengan sedikitnya 25 jenis penyakit dari berbagai alat tubuh manusia, seperti kanker paru, bronkitis kronik, emfisema dan berbagai penyakit paru lainnya (Aditama, 1997).

Estimasi biaya yang hilang akibat konsumsi tembakau adalah Rp167,1 triliun. Jumlah tersebut 5,1 kali lipat pemasukan cukai rokok sendiri yang hanya sebesar Rp32,6 triliun pada tahun 2005. Belanja rokok rumah tangga perokok di Indonesia menempati urutan nomor 2 (10,4%) setelah makanan pokok padi-padian (11,3%), sementara pengeluaran untuk daging, telur dan susu besarnya rata-rata hanya 2%. Belanja rokok juga tercatat lebih dari 3 kali pengeluaran untuk pendidikan (3,2%) dan hampir 4 kali lipat pengeluaran untuk kesehatan (2,7%).

Ironisnya, perilaku merokok justru didominasi oleh keluarga miskin. Dua belas juta ayah dari 19 juta keluarga miskin adalah perokok dengan asumsi rata-rata merokok sebanyak 10 batang setiap harinya (Republika, Rabu 21 November 2007). Selain itu, Susenas tahun 1995, 2001, dan 2004 menunjukkan proporsi pengeluaran rokok masyarakat termiskin (K1), lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat terkaya (K5). Perbandingan pengeluaran rokok K1 dan K5, tahun 1995 adalah (6,1 : 4,9), tahun 2001 adalah (9,1 : 7,5), dan tahun 2004 adalah (10,9 : 9,7).

Di belahan dunia lain setali tiga uang. Pria pada rumah tangga miskin dengan pendidikan lebih rendah di Chicago merupakan perokok (Dell dkk, 2005). WHO juga melaporkan, bahwa jumlah perokok paling banyak berasal dari kalangan masyarakat miskin. Di Madras, India mayoritas perokok justru dari kelompok masyarakat buta huruf. Hasil riset lainnya di berbagai negara membuktikan hal yang serupa, bahwa rokok lebih banyak dikonsumsi oleh kelompok masyarakat termiskin.

Kelompok masyarakat dengan sosial ekonomi rendah yang patut mendapat perhatian dalam bidang kesehatan adalah pekerja sektor informal. Diperkirakan saat ini jumlah pekerja sektor informal besarnya sekitar 64 % dari angkatan kerja. Salah satu pekerja sektor informal yang saat ini menjadi alternatif pilihan masyarakat dalam mencari nafkah adalah tukang ojek.

Hasil penelitian pendahuluan terhadap 108 tukang ojek yang dilakukan di Jakarta, Bekasi dan Depok tahun 2006 menunjukkan bahwa 85 % tukang ojek adalah perokok, 20 % lebih tinggi dibanding prevalensi merokok laki-laki dewasa nasional tahun 2004 (Susenas, 2004). Rata-rata jumlah rokok yang diisap tukang ojek adalah 11 batang rokok perhari, dengan rata-rata pengeluaran untuk rokok perhari mencapai Rp7.500.


Masalah kesehatan yang dihadapi oleh tukang ojek pun tidak kalah pelik, 85% pernah mengalami kesulitan uang untuk berobat. Mereka mencari uang untuk berobat dengan cara meminjam (39%), meminta bantuan saudaranya (37%), menjual barang/harta (17%), dan minta kartu SKTM (7%). Hampir semua tukang ojek merasa khawatir bila suatu saat mereka sakit. Sebagian besar dari mereka juga khawatir tidak punya uang dan tidak bisa mencari nafkah. Perkiraan rata-rata kehilangan pendapatan selama sakit kurang lebih Rp83.000.
Berdasarkan hal tersebut di atas, dalam penelitian ini dikembangkan intervensi promosi kesehatan berupa promosi berhenti merokok melalui pendekatan ekonomi yang berorientasi kepada sasaran yang spesifik tukang ojek dan upaya menciptakan lingkungan yang kondusif untuk tidak merokok. Penelitian ini dilakukan untuk menilai pengaruh promosi kesehatan terhadap perilaku merokok dan pengeluaran biaya rokok tukang ojek.


Model Hubungan Timbal Balik antara Individu, Lingkungan, dan Perilaku

Hubungan Timbal Balik antara Individu, Lingkungan dan Perilaku

(Modifikasi dari Social Cognitif Theory (SCT), Bandura)

Dapat dijelaskan bahwa ada hubungan timbal balik antara faktor individu, faktor lingkungan dan faktor perilaku merokok. Semakin positif faktor individu dalam memahami masalah merokok maka individu tersebut tidak akan merokok demikian sebaliknya. Semakin positif faktor lingkungan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk tidak merokok, maka perilaku merokok tidak akan terjadi demikian juga sebaliknya. Di sisi yang lain terjadi juga hubungan timbal balik antara faktor individu dengan lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku merokok. Intervensi promosi kesehatan diharapkan dapat mengubah faktor individu dan lingkungan menjadi kondusif dalam menciptakan perilaku tidak merokok. 

Objek dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada tukang ojek yang merokok dan mempunyai organisasi di wilayah kampus UI Depok sebagai kelompok intervensi dan Cijantung Jakarta Timur sebagai kelompok kontrol. Informasi awal tukang ojek yang merokok diperoleh dari pengelola tukang ojek disetiap pangkalan. Selanjutnya dipilih sampel secara proporsional sampling pada setiap pangkalan ojek sampai diperoleh sebanyak 160 responden pada masing-masing kelompok.

Promosi Kesehatan

Upaya promosi kesehatan yang dikembangkan adalah promosi berhenti merokok melalui pendekatan ekonomi berorientasi sasaran dan upaya menciptakan lingkungan yang kondusif untuk tidak merokok. Peningkatan pengetahuan dilakukan melalui penyuluhan dan penyebarluasan media cetak kepada tukang ojek. Sedangkan pengembangan lingkungan yang kondusif untuk tidak merokok dilakukan melalui pemasangan media cetak di sekitar pangkalan dan pertemuan dengan pengelola tukang ojek. Secara rinci pelaksanaan intervensi adalah sebagai berikut: 

Intervensi Promosi Berhenti Merokok

SASARAN


INTERVENSI


LAMA


FREKUESNI

* Tukang ojek
* Penyuluhan
* Pemberian selebaran media cetak
* Pemasangan poster di sekitar pangkalan
* Pemberian kalender
* Pemasangan stiker di motor
* + 45 mnt
* + 4 bulan
* 2 minggu sekali (10 kali), dalam 6 bulan
* 10 jenis media
* Diganti setiap 2 minggu sekali
* 1 kali
* 1 kali

* Pengelola tukang ojek

* Pertemuan, pemberian selebaran, buku saku

* + 1 jam




* 1 bulan sekali, selama 6 bulan

* Pembina Lingkungan Kampus



* Pendekatan guna mendukung pelaksanaan intervensi di lapangan



* + 45 mnt



* 3 kali


Perubahan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Merokok Responden

Dalam penelitian ini telah dilakukan suatu metode promosi kesehatan yang spesifik ditujukan kepada tukang ojek dan upaya menciptakan dukungan sosial. Terdapat berbedaan yang signifikan di daerah intervensi terkait perbedaan pengetahuan, perbedaan sikap, perbedaan perilaku, dan perbedaan pengeluaran biaya rokok dalam sehari antara sebelum dan sesudah dilakukan promosi kesehatan.

Berdasar hasil penelitian, dapat disimpulkan, bahwa:

1. Pengetahuan dan sikap responden pada kelompok intervensi mengalami kenaikan sedangkan pada kelompok kontrol tidak ada kenaikan.
2. Sikap positif tukang ojek terkait masalah rokok meningkat setelah dilakukan upaya promosi kesehatan, sedangkan pada kelompok kontrol tidak ada peningkatan.
3. Promosi kesehatan berpengaruh terhadap kemungkinan berhenti merokok tukang ojek. Penurunan jumlah perokok daerah intervensi lebih besar 1,7 kali dibanding daerah kontrol.
4. Promosi kesehatan berpengaruh signifikan terhadap penurunan biaya rokok yang dikeluarkan tukang ojek. Pada daerah intervensi, konsumsi rokok bisa menurun hingga Rp2.500 sedangkan pada daerah kontrol hanya sebesar Rp300 setiap harinya.

Mengubah perilaku masyarakat untuk berhenti merokok memang tidak mudah karena merokok sudah menjadi kebiasaan umum di beberapa kelompok masyarakat, termasuk tukang ojek. Untungnya, masih ada sikap positif masyarakat terhadap perilaku merokok. Semua responden dalam penelitian kualitatif setuju bila pengeluaran rokok dapat dialihkan untuk kebutuhan pokok rumah tangga lainnya. Caranya bervariasi, yaitu secara bertahap mengurangi jumlah rokok, dan perlu niat berhenti yang tinggi.

Pengembangan Media Baru

Dalam penelitian ini dikembangkan juga beberapa media cetak promosi kesehatan, baik berupa poster dan selebaran. Media tersebut dikembangkan dengan cara memproduksi media yang sudah ada dan memproduksi baru. Dalam penelitian ini juga dilakukan penilaian terhadap 5 (lima) jenis media cetak produksi baru berupa poster. Penilaian dilakukan untuk melihat sejauh mana media tersebut menarik, informatif, memotivasi, komunikatif, dan efektif bagi sasaran. Penilaian dilakukan secara kualitatif melalui diskusi kelompok terarah. 

1. Poster yang paling menarik adalah poster 1
2. Poster yang paling informatif adalah poster 2
3. Poster yang paling memotivasi adalah poster 2 dan poster 3
4. Poster yang paling komunikatif adalah poster 4 dan poster 5
5. Poster yang paling efektif adalah poster 1 dan poster 2

Senin, 26 Desember 2011

5 Fakta Unik & Menarik tentang Epilepsi

Bagi masyarakat awam, epilepsi dipandang sebagai kondisi misterius dan menakutkan.
Padahal epilepsi sebenarnya merupakan gangguan otak yang menyebabkan kejang.
Epilepsi adalah gangguan yang muncul akibat loncatan sinyal elektrik di dalam otak yang menyebabkan kejang yang berulang.
 
Berikut akan diulas mengenai fakta-fakta unik dan menarik tentang eplipsi:

1. Sekali kedip, kemudian lupa
Serangan epilepsi bisa terjadi begitu singkat. Serangan bisa datang dan hilang tanpa disadari.
Kejang bisa terjadi hanya 2-15 detik saja. Saat terjadi, seseorang tersebut mungkin sedang beraktivitas atau sekedar melamun.
Saat kejang hilang, dia akan melanjutkan kegiatan yang sedang dia lakukan dan tidak ingat akan kejang yang baru saja terjadi.

2. Kontribusi Hippocrates 
Sebelum tahun 400 SM, masyarakat meyakini bahwa epilepsi adalah kutukan yang menimpa orang-orang yang memiliki kemampuan meramal masa depan.
Kemudian Hippocrates menulis buku pertama tentang epilepsi yang dinamakan “On the Sacred Disease,” dimana Hipprocates mengklasifikasikan epilepsi sebagai gangguan otak.

3. Epilepsi & Eugenics
Pada 1914, 12 negara bagian di Amerika memberlakukan hukum Harry Laughlin’s Model Eugenical Sterilization.
Hukum ini melarang orang yang memiliki gangguan kejang dan orang-orang lemah pikiran, gila, kriminal, pemabuk, sakit, buta, tuli, dan cacat untuk menikah atau memiliki anak.
Undang-undang juga memandatkan orang-orang yang menderita epilepsi untuk disterilkan.

4. Mengobati Epilepsi dengan Diet Ketogenic
Diet ketogenic diciptakan pada tahun 1920 dan masih digunakan sampai hari ini, adalah salah satu pengobatan tertua untuk epilepsi. Diet ini mensimulasikan efek dari puasa, yang mengurangi frekuensi beberapa jenis kejang.
5. Epilepsi, Penyakit Penulis

Banyak penulis klasik terkenal menderita epilepsi, termasuk beberapa diantaranya adalah Sir Walter Scott, Edgar Allen Poe, Lord Byron, Percy Bysshe Shelley, Lewis Carroll dan Charles Dickens.